twitter



Pemrograman Prosedural vs OOp

Dalam dunia pemrograman dikenal dua jenis metode pemrograman yaitu pemrograman prosedural dan object oriented programming. Beberapa hal yang membedakan kedua pemrograman tersebut akan dibahas dalam tulisan dibawah ini.

Pemrograman prosedural merupakan suatu metode menulis program yang didasarkan pada serangkaian tugas yang diselesaikan dalam bentuk fungsi atau prosedur. Cara pandang pemrograman prosedural yaitu sebuah program adalah suatu urutan instruksi. Programmer harus mem-break down suatu problem/masalah menjadi sub problem yang lebih sederhana. Fokus utama metode prosedural ini adalah fungsi dan prosedur, dimana keduanya digunakan untuk memanipulasi data. Konsep pemrogramannya yaitu flow programming yang dieksekusi mulai baris awal perintah sampai baris akhir. Pada konsep ini, antara data (varibel, konstanta, dll) dan metode (fungsi dan prosedur) akan dipandang secara terpisah.

Object Oriented Programming (OOP) yaitu kumpulan elemen-elemen dalam suatu program dan hubungan yang terjadi antar elemen tersebut. OOP merupakan perkembangan dari paradigma pemrograman procedural yang dibuat untuk mengatasi kesulitan yang ada pada pemrograman procedural. Cara pandang OOP ini yaitu sebuah program merupakan serangkaian objek yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu problem.

Ringkasan :
Pemrograman Prosedural:
1. Fokus utama pada fungsi dan prosedur yang beroperasi pada data
2. Program Besar terbagi dalam program unit kecil yang disebut fungsi
3. Data dan fungsi diperlakukan sebagai entitas terpisah.
4. Data bebas bergerak di sekitar sistem dari satu fungsi lain.
5. Data bersifat pasif.
6. Program desain dengan pendekatan “Top Down” yaitu tugas-tugas kompleks dipecah menjadi bagian yang lebih kecil, sampai sub-tugas tersebut mudah diimplementasikan.
7. Memiliki sudut pandang program adalah suatu urutan instruksi
8. Prosedural fokus pada bagaimana cara komputer menangani masalah
OOP:
1. Menekankan pada data yang sedang beroperasi dan tidak fungsi atau prosedur
2. Program dibagi ke dalam apa yang disebut objek.
3. Data dan fungsi bersama diperlakukan sebagai entitas terpisahkan.
4. Data tersembunyi dan tidak dapat diakses oleh fungsi eksternal.
5. Objek-objek dalam OOP bersifat aktif
6. Program desain pendekatan “Bottom Up ” yaitu membuat prosedur-prosedur untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sederhana, kemudian menggabungkan prosedur-prosedur tersebut dalam prosedur yang lebih kompleks, sampai fungsionalitas yang ingin tercapai.
7. Memiliki cara pandang program adalah serangkaian objek yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu problem
8. OOP fokus pada masalah yang ditangani dengan menggunakan komputer


Sumber:  http://istiaprillani.wordpress.com
               http://kinur.wordpress.com
               http://www.adityarizki.net

0 komentar:

Posting Komentar